Alhamdulillahi Raobbil ‘alamien. Shalawat dan salam semoga Allah tetapkan atas Nabi Muhammad saw, keluarganya, para sahabatnya, dan pengikut-pengikutnya yang setia dengan baik sampai akhir zaman. JIL: Gus, ada yang bilang kalau kelompok-kelompok penentang RUU APP ini bukan kelompok Islam, karena katanya kelompok ini memiliki kitab suci yang porno? Kenapa Gus Dur sampai seberani dan sedrastis itu dalam melecehkan Al-Qur’an? Bukankah dia beragama Islam? Untuk apa dia sampai sebegitu beraninya melecehkan Al-Qur’an? Untuk menjawab masalah itu, perlu diketahui latar belakang, kondisi dan situasi dia berbicara. Dan tentunya hanya Allah lah yang tahu persis kenapa Gus Dur sampai sedrastis itu penghinaannya terhadap Al-Qur’an. Namun sekadar jangkauan yang nampak, bisa juga dilacak, ada faktor-faktor yang melingkunginya, yang mengakibatkan Gus Dur seberani itu. Hanya saja itu belum tentu penting dibicarakan. Yang jelas, penghinaannya terhadap Al-Qur’an, kitab suci, wahyu Allah, atau firman Allah swt ini bukan masalah yang kecil.
Perlu diketahui, dalam perpolitikan, akibat ulahnya sendiri, Gus Dur terjungkal-jungkal. Ambil contoh, Gus Dur jadi presiden, baru dalam tempo 19 bulan (1999-2001) –mestinya 5 tahun– sudah langsung diturunkan oleh MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) pimpinan Amien Rais. Diturunkan itu gara-gara kaitannya dengan uang (bukan karena tuduhan berselingkuh dengan isteri orang, walau beritanya santer secara menasional saat itu). Kasus uang itu dikenal dengan kasus pemberian uang dari Sultan Brunei Darus Salam dan uang Bulog (Badan Urusan Logistik). Maka dikenal dengan kasus Brunei Gate dan Bulog Gate. Dan Amien Rais pun mengucapkan permintaan maaf atas salah pilihnya, yakni memilih Gus Dur sebagai presiden, yang istilah Amien Rais, minta maaf kepada bangsa Indonesia atas kesalahan ‘ijtihad politik’-nya. Bagaimana tidak salah. Gus Dur yang dalam tempo 19 bulan jadi presiden, ternyata sudah jalan-jalan ke 90-an negara, dengan membawa isterinya, Ny Sinta Nuriyah (pakai kursi roda) dan anak perempuannya, Yenni. Semua itu rata-rata hanya membuahkan isu panas, karena Gus Dur hampir setiap di luar negeri melontarkan isu-isu panas yang mengguncang keadaan secara nasional. lengkap nya download disini Jakarta, Ahad 1 Rabi’ul Akhir 1427H/ 30 April 2006M. Penulis: Hartono Ahmad Jaiz |
Rabu, 24 Desember 2008
Alquran di hina gusdur
Kata Pengantar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar