Obat Flu Babi, Berbahaya!

Dua studi yang dilakukan oleh Health Protection Agency (HPA) menunjukkan, sebagian besar anak-anak sekolah Inggris menyampaikan berbagai keluhan seelah meminum obat tersebut. Data penelitian dikumpulkan dari anak-anak di tiga sekolah di London, dan satu sekolah di South West, yang diberikan Tamiflu awal tahun ini setelah ada teman mereka yang terjangkit virus mematikan itu.
Temuan ini tentunya menimbulkan keterkejutan di kalangan orangtua dan memunculkan pertanyaan mengapa obat anti-virus harus diberikan dengan begitu bebasnya.
National Flu Pandemic Service di Inggris sendiri telah memberikan sekitar 150.000 Tamiflu kepada masyarakat yang berobat kepada mereka.
Kepala pejabat kesehatan, Sir Liam Donaldson, sebagaimana diberitakan The Sun (2/8), berusaha membela diri dengan mengatakan, "Semua obat memang memiliki efek samping."
Kepala pejabat kesehatan, Sir Liam Donaldson, sebagaimana diberitakan The Sun (2/8), berusaha membela diri dengan mengatakan, "Semua obat memang memiliki efek samping."
"Masalahnya adalah, memutuskan yang mana, antara memberi manfaat kepada pasien dari pemberian obat itu sebagai bagian dari perawatan, atau mengalami efek samping. Sebagian besar efek samping itu kecil saja--sedikit mual, agak nyeri di perut, dan hal-hal lain yang biasa Anda alami jika meminum antibiotik," katanya membela diri.
Ia menambahkan, "Jika kita lihat rata-rata yang masuk rumah sakit, kebanyakan adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun yang dirawat inap. Memang tidak umum, tapi jika itu terjadi, bisa saja terjadi di antara kelompok usia muda."
Sebelumnya The Telegraph (31/7) memberitakan bahwa kasus flu babi d Inggris akan meningkat. Harian itu mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Inggris, Andy Burnham, yang mengatakan bahwa meskipun jumlah penularan flu babi cenderung menurun, masih ada kemungkinan akan meningkat lagi dengan lebih cepat seiring datangnya musim gugur yang kondisinya mendukung penyebaran virus flu.
Vaksin flu babi akan tersedia di Inggris mulai Agustus ini, dan menurut Burnham akhir Agustus akan diumumkan siapa saja yang mendapat prioritas pemberian vaksin.
Dalam editorial jurnal kesehatan The Lancet menyatakan, vaksin tersebut harus dimonitor secara ketat sejak diberikan, untuk mengetahui secepatnya efek samping yang ada. Jurnal itu mengatakan, "Sebagaimana ketersediaan stok, keamanan vaksin H1N1 harus diperhatikan. Banyak lembaga regulator nasional yang memberikan persetujuan secara kilat terhadap vaksin H1N1, yang artinya vaksin tersebut bisa jadi diberi ijin tanpa memenuhi syarat standar keamanan dan keakuratan data yang biasanya diterapkan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar