Rabu, 26 Agustus 2009

obat plu babi ternyata berbahaya

Obat Flu Babi, Berbahaya!


Obat untuk penyakit flu babi belum ada yang benar-benar teruji, masyarakat hendaknya waspada
 
Hidayatullah.com--Hasil penelitian baru-baru ini di Inggris menemukan, lebih dari separuh anak-anak yang meminum obat untuk flu babi, Tamiflu, mengalami efek samping yang mengerikan. Anak-anak meminum obat itu sebagai tindakan pencegahan tertular virus flu babi dari teman mereka yang sudah terjangkiti. Efek samping yang dirasakan antara lain  mual, nyeri perut, masalah gangguan tidur, diare, hilangnya konsentrasi, dan mimpi buruk.
 
Dua studi yang dilakukan oleh Health Protection Agency (HPA) menunjukkan, sebagian besar anak-anak sekolah Inggris menyampaikan berbagai keluhan seelah meminum obat tersebut. Data penelitian dikumpulkan dari anak-anak di tiga sekolah di London, dan satu sekolah di South West, yang diberikan Tamiflu awal tahun ini setelah ada teman mereka yang terjangkit virus mematikan itu.

Temuan ini tentunya menimbulkan keterkejutan di kalangan orangtua dan memunculkan pertanyaan mengapa obat anti-virus harus diberikan dengan begitu bebasnya.
 
National Flu Pandemic Service di Inggris sendiri telah memberikan sekitar 150.000 Tamiflu kepada masyarakat yang berobat kepada mereka.
Kepala pejabat kesehatan, Sir Liam Donaldson, sebagaimana diberitakan The Sun (2/8), berusaha membela diri dengan mengatakan, "Semua obat memang memiliki efek samping."

"Masalahnya adalah, memutuskan yang mana, antara memberi manfaat kepada pasien dari pemberian obat itu sebagai bagian dari perawatan, atau mengalami efek samping. Sebagian besar efek samping itu kecil saja--sedikit mual, agak nyeri di perut, dan hal-hal lain yang biasa Anda alami jika meminum antibiotik," katanya membela diri.

Ia menambahkan, "Jika kita lihat rata-rata yang masuk rumah sakit, kebanyakan adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun yang dirawat inap. Memang tidak umum, tapi jika itu terjadi, bisa saja terjadi di antara kelompok usia muda."
 
Sebelumnya The Telegraph (31/7) memberitakan bahwa kasus flu babi d Inggris akan meningkat. Harian itu mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Inggris, Andy Burnham, yang mengatakan bahwa meskipun jumlah penularan flu babi cenderung menurun, masih ada kemungkinan akan meningkat lagi dengan lebih cepat seiring datangnya musim gugur yang kondisinya mendukung penyebaran virus flu.
 
Vaksin  flu babi akan tersedia di Inggris mulai Agustus ini, dan menurut Burnham akhir Agustus akan diumumkan siapa saja yang mendapat prioritas  pemberian vaksin.
 
Dalam editorial jurnal kesehatan The Lancet menyatakan, vaksin tersebut harus dimonitor secara ketat sejak diberikan, untuk mengetahui secepatnya efek samping yang ada. Jurnal itu mengatakan, "Sebagaimana ketersediaan stok, keamanan vaksin H1N1 harus diperhatikan. Banyak lembaga regulator nasional yang memberikan persetujuan secara kilat  terhadap vaksin H1N1, yang artinya vaksin tersebut bisa jadi diberi ijin tanpa memenuhi syarat standar keamanan dan keakuratan data yang biasanya diterapkan."
 
Sementara itu pada tahun 1976 di Amerika pernah terjangkit virus flu serupa flu babi ini. Ketika itu banyak orang yang meninggal bukan karena menderita flu, melainkan karena vaksin yang diberikan oleh pemerintah. Orang-orang Amerika yang masih mengingat dan trauma atas kejadian tersebut, sejak awal kasus flu babi ini merebak, banyak yang menyatakan penolakannya terhadap pemberian vaksin.[di/sun,tlg/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar