Sabtu, 08 Agustus 2009

Rumah Persembunyian Teroris Terletak di Pelosok Desa

Semarang (ANTARA News) – Sebuah rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang diduga menjadi tempat persembunyian teroris terletak di pelosok desa atau sekitar 1 kilometer dari jalan raya Parakan-Temanggung.

Wartawan ANTARA dari Desa Beji, Jumat malam melaporkan, letak rumah yang dikepung oleh Densus 88 bersama arapat kepolisian letaknya juga tersembunyi, melewati beberapa gang kecil.

Setelah rumah dikepung oleh polisi dan masyarakat dilarang mendekat, menjadikan rumah tersebut semakin tidak terlihat karena banyak pepohonan di sekitarnya.

Masyarakat hanya diizinkan berada dengan lokasi disekitar 150 meter hingga 200 meter dari lokasi.

Banyaknya masyarakat yang mendatangi lokasi kejadian, menjadikan aparat kepolisian turun tangan dengan mencegah masyarakat mendekat.

Masyarakat dibatasi dengan bambu, agar tidak semakin mendekat ke lokasi kejadian.

Beredar informasi, rumah yang dikepung aparat keamanan itu dihuni Noordin M. Top dan beberapa orang, namun belum bisa dipastikan kebenaran penggerebekan hingga sekarang masing mengepung rumah yang berada di tengah persawahan.

Sebelum mengepung rumah itu, Densus 88 menangkap seseorang di Pasar Tlogomulyo, Temanggung.

Dari orang yang belum diketahui identitasnya ini, petugas kemudian diminta menunjukkan rumah Hendra dan Aris, kakak beradik, di bengkel sepeda di perempatan Kedu. Kedua orang ini sempat melakukan perlawanan hingga keduanya terluka.

Petugas kemudian membawa Hendra (23) dan Aris (33) ke sebuah tempat. Namun, tidak lama setelah penangkapan dua orang ini, Densus 88 kemudian pada pukul 17:00 mengepung sebuah rumah di Desa Beji.

Terjadi baku tembak antara petugas dengan sejumlah orang yang berada di dalam rumah itu.

Hingga sekarang pengepungan masih dilakukan aparat. Petugas memasang garis polisi dengan jarak 200 meter dari lokasi rumah yang dikepung. (*)

Sumber: AntaraNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar